FRAMBUSIA : KENALI DAN CEGAH SEJAK DINI

FRAMBUSIA : KENALI DAN CEGAH SEJAK DINI

Frambusia adalah penyakit menular langsung antar manusia yang disebabkan oleh infeksi kronis bakteri Treponema Pertenue dan pada umumnya terlihat sebagai lesi pada kulit serta dapat menyebabkan cacat pada tulang. Penyakit ini mempunyai 3 stadium dan 2 masa laten :

  • Stadium 1, Sekitar 9 - 90 hari setelah seseorang terpapar bakteri penyebabnya, benjolan akan muncul pada kulit tempat masuknya kuman (port d' entre). Benjolan ini, terkadang disebut frambesioma (atau disebut juga induk frambusia), secara bertahap akan tumbuh besar dan membentuk kerak kuning tipis. Area tersebut tidak nyeri dan kadang terasa gatal.
  • Laten Awal, setelah 3 - 6 bulan dapat seolah-olah tapak sembuh spontan dan hanya meninggalkan bercak pada kulit (cigarette paper) 
  • Stadium 2, setelah masa laten selesai lesi akan kembali muncul dan jumlahnya bertambah semakin banyak. Pada stadium ini, ruam berkerak terbentuk, yang dapat mencakup wajah, lengan, kaki, dan bokong. Telapak kaki juga bisa jadi tertutup oleh koreng tebal yang menyakitkan. Berjalan bisa jadi menyakitkan dan sulit. Meskipun tulang dan sendi juga bisa terkena, kondisi ini di stadium dua biasanya tidak menyebabkan kerusakan pada area ini.
  • Laten lanjut, pada masa ini akan tampak seolah-seolah sembuh kembali.
  • Stadium 3, Kondisi ini dimulai setidaknya 5 - 10 tahun . Tahap akhir ini dapat menyebabkan kerusakan parah pada kulit, tulang, dan sendi, terutama di kaki. Frambusia stadium akhir ini juga dapat menyebabkan suatu bentuk kerusakan wajah, yang disebut gangosa atau rhinopharyngitis mutilan karena menyerang dan menghancurkan sebagian hidung, rahang atas, langit-langit mulut (atap mulut) dan bagian tenggorokan yang disebut faring. Mereka yang telah mencapai stadium 3 juga dapat memiliki penampilan wajah yang disebut goundou. Umumnya setelah memasuki memasuki masa laten lanjut dan stadium 3, resiko terjadinya penularan sudah berkurang.

Faktor Resiko Atau Pemicu Penularan :

  • Bergantian memakai pakaian yang sama dengan penderita
  • Kebersihan perorangan dan lingkungan yang buruk
  • Jarang berganti pakaian
  • Adanya penyakit kulit lain
  • Luka yang berulang

Kapan harus memeriksakan diri ke Dokter ?

Apabila memiliki koreng atau lesi bukan karena cedera dan tak kunjung sembuh.

Penegakkan diagnosis frambusia dilakuakan dengan pemeriksaan sampel darah menggunakan rapid diagnostic test. Dan apabila ditemukan hasil positif. Sebagai upaya penanggulangan, akan dilakukan Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) sebanyak 1 kali dosis (minum).

Bagai mana cara pencegahan frambusia ?

  • Jagalah kebersihan diri
  • Ruti cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
  • Hindari kontak langsung dengan luka penderita
  • Segera obati jika muncul gejela penyakit kulit

Ayo sukseskan Eradikasi Frambusia atau upaya pembasmian berkelanjutan untuk menghilangkan frambusisa secara permanen. Sudah saatnya INDONESIA BEBAS FRAMBUSIA.

E-Leaflet Eradikasi Frambusia : (bit.ly/E_LEAFLETFRAMBUSIA)

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0