Waspada Leptospirosis: Cara Mudah Melindungi Diri dari “Penyakit Kencing Tikus”

Waspada Leptospirosis: Cara Mudah Melindungi Diri dari “Penyakit Kencing Tikus”

Apa Itu Leptospirosis?

Leptospirosis adalah penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Leptospira, yang hidup di air dan tanah lembap serta bisa dibawa oleh hewan seperti tikus, anjing, sapi, dan lainnya. Bakteri ini keluar melalui urin hewan pembawa, lalu mencemari lingkungan sekitar. Manusia bisa terinfeksi jika ada luka di kulit atau selaput lendir yang kontak dengan air atau tanah tercemar. 

Di Indonesia, leptospirosis sering muncul setelah banjir dan di daerah rawan genangan air. 


Gejala yang Harus Diwaspadai

Gejala leptospirosis terkadang mirip flu atau demam biasa, sehingga mudah disalah artikan. Beberapa gejala yang sering muncul:

  • Demam tinggi, menggigil,

  • Sakit kepala

  • Nyeri otot, terutama betis 

  • Mata merah atau konjungtiva merah

  • Kulit atau mata menguning 

  • Mual, muntah, lelah luar biasa 

Jika seseorang mengalami demam tinggi dan gejala di atas setelah kontak dengan air banjir atau lingkungan lembap, sebaiknya segera ke fasilitas kesehatan. 

Mengapa Harus Diwaspadai?

Leptospirosis yang tidak tertangani dapat menyerang organ penting seperti ginjal, hati, paru-paru, hingga menyebabkan kegagalan organ dan kematian. 


Cara Sederhana Mencegah Leptospirosis

Berikut langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan setiap orang:

  1. Hindari kontak dengan air atau tanah tercemar
    Jangan berjalan atau bermain di genangan banjir, sungai atau tempat lembap yang tidak jelas kebersihannya. 

  2. Gunakan alat pelindung diri
    Bila bekerja atau berada di lingkungan berisiko, gunakan sepatu boot karet, sarung tangan, dan pakaian tahan air lainnya. 

  3. Tutup luka dengan baik
    Plester luka atau goresan agar tidak langsung terkena air/lumpur tercemar.

  4. Jaga kebersihan lingkungan rumah

    • Buang sampah tertutup agar tikus tidak mudah mencari makanan

    • Pastikan saluran air dan drainase rumah tidak tersumbat, agar tidak ada genangan

    • Bersihkan area lembap di sekitar rumah

    • Kendalikan populasi tikus dengan perangkap, pengusiran, atau tindakan pengendalian hama lainnya 

  5. Pastikan air minum aman
    Rebus air atau gunakan metode desinfeksi jika sumber airnya belum jelas aman. 


Pesan Penting untuk Masyarakat

  • Jangan anggap remeh demam setelah kontak dengan air banjir atau tanah lembap, bisa jadi tanda awal penyakit serius.

  • Ajarkan anggota keluarga, terutama anak-anak, agar tidak bermain di genangan tanpa pelindung.

  • Jaga kebersihan bersama di lingkungan, bersihkan saluran, tidak biarkan genangan air lama.

  • Bila muncul gejala setelah paparan lingkungan berisiko, cepat ke fasilitas kesehatan agar bisa dicek dan diobati lebih awal.


Sumber Pustaka (Referensi Utama)

  1. WHO. Human leptospirosis: guidance for diagnosis, surveillance and control. World Health Organization

  2. WHO. Leptospirosis prevention and control in Indonesia (berita WHO Indonesia) World Health Organization

  3. Buku Leptospirosis, Badan Kebijakan Kesehatan, Kemenkes RI Health Policy Repository

  4. ResearchGate. Epidemiologi, diagnosis, dan pencegahan Leptospirosis ResearchGate

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0